Pages

Subscribe:

Senin, 23 Juli 2012

Air Putih Rekam Doa Karena Punya Memori



Air putih ternyata mampu merekam perkataan. Hal ini telah dibuktikan secara ilmiah oleh pakar air dari Jepang Dr.Masaru Emoto yang menemukan bahwa Air mempunyai Memori.
Dalam bukunya " The Hidden Message in Water", Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau CD. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain.
Temuan ini menjelaskan air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit, ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 70% terdiri dari air. Otak 74.5%, Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air.
Semula, Masaru Emoto ke P. Honshu dan di sana ia mengambil air putih murni dari mata air lalu didoakan secara agama Shinto. Air itu kemudian didinginkan sampai -50C di laboratorium. lantas difoto lewat mikroskop elektron dengan kamera kecepatan tinggi. Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. Lalu air itu diucapkan "Arigato" (terimakasih; bahasa Jepang) kembali air tersebut membentuk indah.
Ketika air ditunjukkan tulisan "Setan", kristal berbentuk buruk, saat diputarkan symphony Mozart, kristal air berbentuk bunga, tapi ketika disetelkan musik heavy metal, kristal air hancur.
Lalu diadakan tes, 500 orang berkonsentasi memusatkan pesan "Peace" di depan botol air, kristal air mengembang bercabang-cabang dengan indah. Ketika dibacakan dengan doa secara Islam, kristal bersegi enam dan lima cabang daun muncul berkilauan.

»»  READMORE...

Kamis, 19 Juli 2012

7 Hal yang Menyebabkan Kuliah Lama Selesai



nehh post, buat kali ini , ane mau berbagi sesuatu yg harus  saudara** pahami ???
baca dengan seksama yaaaaaaaa :)


1. Kuliah karena terpaksa

Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan.. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.

2. Salah jurusan
Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati.

3. Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu
Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya.

4. Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan ataupun Ormas
Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.

5. Menekuni hobi secara berlebihan
Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll.

6. Bisa mendapatkan uang sendiri (kerja)
Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus? Makanya mereka lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.

7. Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus
Tidak adanya jaminan inilah yang paling banyak membuat mereka lebih milih lama kuliah daripada lama nganggur.. Prinsipnya : Rezeki itu sudah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur? Yang sudah sarjana saja banyak yang nganggur kok.









»»  READMORE...